Jantung mempunyai fungsi utama memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
Gagal jantung merupakan penyakit progresif yang meningkatkan angka kematian dan rawat inap berulang.
Ketua Kelompok Kerja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Siti Elkana Nauli SpKP(K), FIHA, FAsCC, FHFA mengatakan, berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah, membuat darah tidak bisa mencapai organ-organ yang memerlukan dan menyebabkan keluhan cepat capek, dikutip dari Kompas.com.
Adapun kapasitas jantung yang berkurang untuk menerima darah, menyebabkan penumpukan cairan-cairan di paru-paru, liver, perut, ginjal, hingga kaki.
“Berkurangnya kapasitas jantung untuk menerima darah menyebabkan penumpukan cairan atau peningkatan cairan di paru-paru, liver, ginjal, kalau sedemikian berat di kaki dan paha,” kata Nauli dalam webinar cara pencegahan dan pengendalian penyakit kardiovaskular, Sabtu (29/1/2022).
Perlu digarisbawahi, jika kondisi gagal jantung tidak ditangani secara cepat dan benar, maka dapat menimbulkan kematian.
Dan Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Dr. dr. Isman Firdaus Sp.JP (K), FIHA, FAPSIC, FasCC, FESC, FACC, penyebab gagal jantung yang paling umum adalah kelainan organ jantung dan penyakit jantung bawaan.
“Sakit jantung pada usia remaja tersering karena kelainan katup jantung (penyakit jantung rematik) dan penyakit jantung bawaan,” kata Isman saat dihubungi Kompas.com.
Sementara itu, lanjut dia, penyakit jantung koroner karena aterosklerosis banyak terjadi pada usia di atas 40 tahun.
“Namun kini mulai bergeser ke usia muda 30-an tahun,” ujar dia.
Mencegah gagal jantung