Berkaitan dengan sifatnya sebagai pelembab, minyak kelapa lantas dianggap mampu menjadi pelumas lapisan kulit terluar.
Bukan hanya itu saja, minyak kelapa menawarkan aroma yang khas sehingga aman untuk dimanfaatkan untuk posisi lain seperti seks oral.
Meskipun memberikan manfaat yang tidak terduga, minyak kelapa bisa berisiko lebih rumit pada wanita.
Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba yang ringan dan berpotensi mengganggu bakteri yang hidup di Miss V.
Hal inilah yang nantinya membuat seorang wanita rentan mengalai infeksi jamur atau bacterial vaginosis.
Pada dasarnya, vagina memiliki mikrobioma sendiri yang mengandung bakteri semacam ragi.
Apabila ada kandungan lain yang masuk ke vagina, misalnya saja sabun dengan pH tidak sesuai, maka akan terjadi peningkatan risiko infeksi jamur.
Tak hanya itu, risiko juga bisa terjadi karena pembentuk biofilm dari minyak kelapa.
Adapun biofilm merupakan mikroorganisme dan bahan seperti lendir, bakteri, jamur, minyak, sel kekebalan tubuh, dan polisakarida.
Hal ini nantinya bisa membahayakan karena membuat bakteri jahat mudah berkembang biak.
Dari manfaat dan risiko penggunaan minyak kelapa tersebut, perlu dipahami bahwa tidak semua orang mengalami risikonya.