Pasalnya virus Hendra diklaim sebagai penyakit yang lebih ganas dibanding dengan Covid-19.
Sejauh ini belum ada pengobatan khusus untuk infeksi virus Hendra. Di Australia, biasanya kasus infeksi ditangani di rumah sakit,
Obat antivirus belum terbukti efektif dalam mengobati infeksi virus Hendra. Dick Budiman Epidemiologi dari Universitas Griffith menyebut risiko kematian pada manusia yang terinfeksi virus Hendra bisa mencapai 60 persen.
“Satu dari dua yang terinfeksi bisa meninggal dari awal ditemukan sudah seperti itu.Artinya kalau ada strain-strain baru, ini fatal sekali semua yang kena bisa meninggal,” jelasnya.
Lebih lanjut ia juga mengatakan manusia gejala infeksi virus Hendra biasanya berkembang antara lima hingga 21hari setelah kontak dengan kuda yang terinfeksi.
Manusia yang tertular virus Hendra akan mengalami beberapa gejala seperti batuk, sakit tenggorokan dan sakit kepala umumnya kelelahan timbul sebagai gejala awal.
Selanjutnya, infeksi lebih parah dan menyebabkan meningitis atau ensefalitis (radang otak) yang menyebabkan sakit kepala, demam tingi dan kantuk.
Terkadang bahkan bisa kejang-kejang hingga alami koma dalam kasus pasien yang parah dan mengalami gejala akut.
Dalam ulasannya Dicky menjelaskan jika tidak ditangani dengan baik, maka virus Hendra bisa berpotensi menjadi wabah yang serius karena fatalitasnya yang sangat tinggi.
Hal ini mungkin bisa terjadi dalam satu atau dua tahun lagi.
Baca Juga: Perut Kosong Jadi Pemicu, Simak Rekomendasi Camilan Sehat untuk Para Penderita Asam Lambung
(*)