Aneka makanan tersebut disimpan dalam loyang besar yang kemudian disimpan di tengah masjid, para perangkat masjid kemudian mendekati Loyang dan melanjutkan baca doa.
Usai membaca doa, para anak kecil kemudian berebutan mengambil aneka jenis kue yang dibagikan oleh warga lain.
“Tradisi malam qunut ini artinya bagaimana kita saling menghormati saling kumpul keluarga terutama intinya bagaimana memohon kesalamatan dunia dan akhirat, masyarakat, bangsa dan dunia,” ujar Apri.
Menurutnya, tradisi malona qunua ini mulai dilaksanakan sejak pertama kali agama Islam masuk di Kesultanan Buton.
“Ini sejak awal (masuk islam), kita menjaga tradisi nenek moyang dahulu.
Ritual ini secara continue akan terus dilaksanakan,” ucap Apri.
Para perangkat masjid kemudian mencicipi menu makanan bersama warga dan kemudian diakhir, membaca doa dan warga menyalami para perangkat masjid dengan harapan mendapatkan keberkahan.
Baca Juga: Tampil Glowing di Hari Raya, Jeruk Nipis Ampuh Bikin Flek Hitam Minggat Seketika
(*)