Mayoclinic menuliskan, fisura ani biasaya menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar.
Kemungkinan seseorang juga mengalami kejang pada cincin otot di ujung anus (sfingter anal).
Beberapa tanda dan gejala fisura anus meliputi:
- Nyeri, terkadang parah, saat buang air besar
- Nyeri setelah buang air besar yang bisa bertahan hingga beberapa jam
- Darah merah cerah pada tinja atau kertas toilet setelah buang air besar
- Retakan yang terlihat di kulit sekitar anus
- Benjolan kecil atau tanda kulit di dekat fisura anus
Sebagian besar fisura ani dapat membaik dengan perawatan sederhana seperti peningkatan asupan serat.
Namun, terkadang memerlukan pengobatan atau pembedahan.
Sementara itu, pencegahan fisura ani dapat dilakukan dengan mengambil tindakan agar tidak mengalami konstipasi atau diare.
Hal tersebut dilakukan dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi, minum cairan cukup, olahraga teratur, dan tidak mengejan saat buang air besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fisura Ani: Penyebab, Gejala, Perawatan, dan Pencegahannya"