GridHype.id-Kelangkaan minyak goreng saat ini menjadi hal yang banyak dikeluhkan masyarakat.
Meski harga minyak goreng per liter kini di patok Rp14.000 namun hal ini justru berdampak pada kelangkaan minyak goreng itu sendiri.
Disejumlah wilayah bahkan masyarakat harus rela berjalan puluhan kilo meter demi mendapat minyak goreng.
Terkait langkanya minyak goreng dipasaran, Kementerian Perdagangan (kemendag) turut buka suara.
Kemendag menyebut jika kendala kurangnya pasokan minyak goreng di dalam negeri terjadi di lapangan atau level pendistribusian produk ke pasar ritel.
Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag I G Ketut Astawa mengatakan, produsen minyak sawit mentah (CPO) telah memenuhi kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dengan memasok sebanyak 351 juta liter untuk kebutuhan minyak goreng dalam negeri.
"Kalau kita lihat data yang ada komitmen dari produsen CPO itu sudah mencapai 351 juta liter selama 14 hari, kebutuhan kita selama per bulan sebenarnya berkisar antara 279 sampai 300 juta liter," kata Ketut dilansir dari Antara, Selasa (1/3/2022).
Dia mengatakan, dengan pasokan CPO yang dipenuhi oleh produsen untuk kebutuhan dalam negeri seharusnya membuat pasar dalam negeri kebanjiran produk minyak goreng dalam jangka waktu sebulan.
Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu ketersediaan produk minyak goreng masih sedikit atau langka di pasaran baik pasar modern maupun pasar tradisional.
Dia mengatakan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama dengan jajarannya dan juga Satgas Pangan telah turun ke lapangan dalam beberapa minggu terakhir untuk mengurai simpul-simpul permasalahan yang menyebabkan pasokan minyak goreng tersendat di pasaran.
Ketut mengakui memang terdapat temuan Satgas Pangan ada oknum-oknum yang sengaja menimbun minyak goreng dan tidak mendistribusikannya ke pasaran.