"Kemudian diterapi, ada satu dokter di daerah Menteng sana. Terapi dua bulan langsung sembuh, kemudian di akhir 2015, ternyata muncul lagi,” kata Andi Hilmi.
"Sebenarnya waktu itu dokter bilang, walaupun (sel kanker) kamu sudah hilang, tapi kan masih ada sel-sel kecil yang tidak terdeteksi. Nah, sel-sel ini kalau nggak diatasi, akan membesar," tutur Andi Hilmi.
Renita pun beranggapan dirinya sudah sembuh total sehingga tidak pernah menjalani pemeriksaan kembali.
Makanan Renita pun juga kurang dijaga.
Pada akhirnya setahun kemudian tepatnya pada April 2016 penyakit itu muncul kembali.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh karena Bisa Menyerang Siapa Saja, Begini Cara Cek Gejala Kanker Payudara
Sejak saat itu hingga sekarang, keadaan Renita tidak kunjung membaik bahkan terbilang lebih parah hingga akhirnya meninggal.
Faktanya, kanker payudara memang termasuk salah satu kanker yang paling rentan mengancam wanita.
Bahkan dikatakan, 1 dari 8 wanita di dunia berisiko terkena kanker payudara selama hidupnya.
Itu sebabnya, American Cancer Society merekomendasikan wanita melakukan tes mammogram setiap tahun dimulai pada usia 45.
Dilansir dari Sajian Sedap, pola hidup sehat yang dimulai dari pola makan sehat juga harus dijalani.
Nah, untuk wanita, kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak bisa memperbesar kemungkinan terjadinya kanker payudara.