Ada yang datang satu persatu, ada pula yang berombongan.
Makanan yang dihidangkan yaitu nasi dan lauk pauk.
Uniknya, nasi dan lauk pauk dibawa dengan menggunakan dulang atau talam yang ditaruh di atas kepalanya atau bahasa di Kampar "Dijujuong".
Makan bersama ini diadakan di tiga lokasi, yakni di teras masjid, musalah dan aula, yang berada berdekatan.
Sebuah tenda besar sudah berdiri di antara musalah dengan aula.
Tenda ini didirikan sehari sebelum acara.
Tetap terapkan protokol kesehatan
Karena "Makan Bajambau" ini diadakan di masa pandemi Covid-19, warga mengadakannya dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan memakai masker.
Setidaknya ada ratusan warga yang mengikuti acara tradisi "Makan Bajambau" ini, mulai dari orang tua hingga anak-anak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat serta diikuti TNI-Polri yang bertugas di wilayah itu.
Kekompakan warga terlihat dari acara tersebut. Jam 12.16 WIB, azan salat jumat berkumandang dari Masjid Al-Muttaqin.
Kaum laki-laki berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan salat jumat dua rakaat.
Usai salat dan doa, para jemaah langsung menyantap makanan yang sudah dihidangkan kaum hawa tadi. Seluruh warga makan bersama.