Solusi ini tidak hanya dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran, tetapi juga mengurangi emisi karbon global dari kebakaran hutan.
“Sensor-sensor ini akan terus menyelamatkan nyawa, rumah, dan mencegah berton-ton CO2 memasuki atmosfer—semua berkat kecerdasan buatan dan konektivitas,” jelas Mansuetti. Bosch bertekad membuat kehidupan masyarakat dari berbagai kalangan menjadi lebih baik dengan solusi pintar dan terhubung.
Menguatkan itu, Bosch telah menjalankan Bosch Tech Compass, yakni sebuah survei yang memperlihatkan harapan masyarakat di seluruh dunia terhadap teknologi. Berdasarkan survei yang dijalankan di lima negara (dan dipresentasikan pertama kalinya pada ajang CES), sebagian besar responden (72 persen) meyakini bahwa kemajuan teknologi akan membuat bumi menjadi tempat yang lebih baik.
Salah satunya dengan menempatkan teknologi sebagai sebagai kunci dalam memerangi perubahan iklim (76 persen). Survei juga memperlihatkan bahwa empat dari lima orang menganggap teknologi perlu lebih fokus pada upaya untuk mengatasi tantangan-tantangan besar di zaman ini ketimbang memenuhi kebutuhan individu. “Kami di Bosch juga percaya bahwa teknologi mampu memberikan manfaat yang sangat banyak,” papar Tanja Rückert, Chief Digital Officer Bosch Group.
“Berbicara tentang high tech, bukan semata bagaimana merealisasikan yang mungkin terjadi. Bosch menggunakan teknologi sebagai alat untuk membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik di mana pun mereka berada.” Mengandalkan AIoT, gabungan antara kecerdasan buatan (AI) dan konektivitas (IoT), Bosch melanjutkan kontribusinya dalam melindungi bumi dan turut berkiprah di ranah kesehatan dunia.
Baca Juga: Aneh tapi Nyata, Air Garam Mampu Bikin Wajah Lebih Glowing, Jadi Gak Perlu ke Klinik Kecantikan Deh!