Selain itu, kafein dalam teh juga meningkatkan penggunaan energi yang memicu pembakaran kalori.
Minum teh juga menjaga kesehatan jantung.
Melansir Harvard Medicl School via Tribunnews.com, polifenol dalam teh juga membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah sehingga mengurangi mengurangi risiko dan stroke.
Senyawa ini juga membantu menyeimbangkan tingkat kolesterol dalam tubuh yang turut melindungi kesehatan jantung.
Tak hanya itu, minum teh juga mengurangi risiko diabetes.
Beberapa penelitian menunjukkan katekin dalam teh hijau dapat membantu menjaga kadar gula darah sehingga membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Peneliti percaya bahwa kandungan polifenol dalam teh dapat meningkatkan aktivitas insulin yang membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah.
Riset 2009 yang dilakukan di Belanda juga membuktikan konsumsi teh sebanyak tiga cangkir per hari juga membantu mengurangi risiko diabetes hingga 40 persen.
Namun, faktor lain seperti pola makan dan rutinitas olahraga juga turut menentukan risiko kita terkena diabetes.
Minum teh juga mengurangi stres.
Sebab, teh mengandung zat gizi mikro yang disebut flavonoid yang dapat membantu bagian-bagian tubuh berfungsi lebih baik.
Ada banyak jenis flavonoid dan masing-masing memiliki sifat kesehatan yang berbeda, salah satunya theanine.