Menurutnya, aktivitas ekonomi dapat tetap berjalan sesuai kebutuhan dengan menerapkan prokes secara simultan.
"Kegiatan sosial diminimalkan, kecuali yang tidak terhindarkan, sambil tetap prokes disiplin ditegakkan," ucap Tonang.
Varian Omicron memiliki penyebaran yang cepat
Tonang menambahkan, varian Omicron memiliki kemampuan penyebaran yang cepat, sehingga diperlukan fokus untuk penangannya.
Menurutnya, secara proporsi, sebagian tanpa gejala, sebagian ringan-sedang, sebagian kecil berat, dan sebagian kecil lagi fatal.
Dengan arti kata, imbuh Tonang, polanya masih sama.
"Hanya kalau kasus terinfeksinya banyak, maka jumlah yang berat dan meninggal juga besar. Apalagi kalau sampai tidak tertampung di RS," ucapnya.
"Jadi intinya tetap, mencegah penyebaran," tandas Tonang.
Percepat vaksinasi
Terpisah, epidemiolog Universitas Gadjah Mada, dr Bayu Satria Wiratama mengatakan, pada prinsipnya sama seperti sekarang, mempercepat vaksinasi dosis lengkap terutama pada lansia dan orang dengan komorbid.
Baca Juga: Kabar Buruk, Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Berikut Gejala-gejala yang Dialami Para Pasien
Berikutnya, Bayu menyoroti soal pengetatan aturan karantina.