"Kami berinovasi dalam pemanfaatan ubur-ubur pada bagian protein venom-nya untuk dianalisis dan dilakukan pengujian prediksi secara komputer (in silico) dalam penghambatan kanker payudara," terang Ketua Tim Aden Arrafit Bahtiarsyah seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (1/12/2021).
Kandungan utama ubur-ubur
Menurut Aden, ubur-ubur memiliki kandungan utama seperti protein, vitamin, dan mineral melimpah.
Selain itu, dalam ubur-ubur juga mengandung zat penting lain yaitu protein venom dari sel nematosista yang berpotensi untuk pengobatan.
Aden mengungkapkan, venom ubur-ubur terdiri dari berbagai peptida, enzim, neurotoksin, sitolisin, dan hemolisin.
Selain itu venom ubur-ubur terbukti mengandung senyawa antimikroba, anti oksidatif, antikoagulan, antitumor, dan sitotoksik.
"Rincian kandungan umum berupa crude venom, phospholipase A2, dan metalloprotease yang berfungsi baik dalam pertahanan untuk mengurangi migrasi sel kanker payudara," papar Aden.
Dia menambahkan, salah satu reseptor yang berperan terhadap permasalahan penyakit kanker payudara ini adalah reseptor Estrogen alfa (ER-α).
Jumlah ubur-ubur melimpah dan mudah ditemukan
Anggota tim lain Sylvia menjelaskan, reseptor perlu dihambat dengan pengujian secara komputer.
Dalam penelitian ini, protein venom dari ubur-ubur ditambatkan bersama ER-α dan dilihat interaksinya secara in silico.
"Bioaktivitas dari protein venom ubur-ubur ini bermanfaat sebagai imunostimulator, antikoagulan, pereda nyeri, dan antihipertensi.