E. Coli digunakan sebagai parameter karena E. Coli adalah flora normal ususyang keluar bersama tinja sebagai sumber infeksi makanan dan minuman.
Keberadaan bakteri pencemar mengindikasikan rendahnya kualitases batu.
Air yang digunakan untuk membuat es batu harus merupakan air minum yang tidak mengandung bakteri-bakteri penyakit.
Air yang tidak higienis atau tidak melalui proses perebusan, dapat menyebabkan keracunan karena bakteri yang terkandung di dalamnya.
Gejala yang dapat muncul setelah konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis adalah mual, muntah, dehidrasi, nyeri perut, dan diare.
Data dari BPOM, menurut penelitian yang dilakukan, didapatkan 88,9 persen sampel es batu rumah tangga belum memenuhi syarat kesehatan.
Dari sembilan sampel yang diteliti, 8 memiliki nilai indeks angka paling mungkin (APM) ± 979/100 ml & 1 sampel 0/100 ml.
Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa sanitasi dan higienitas es batu rumah tangga terkontaminasi bakteri koliform.
Bakteri koliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator.
Bakteri ini bisa menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak.
Berdasarkan penelitian, bakteri koliform menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker.