Sejumlah peneliti menemukan fakta bawa oksitosin mampu menghampat proliferasi sel kanker payudara in vitro.
Hal tersebut akan menyebabkan penurunan risiko pertumbuhan kanker payudara.
Karsinogen yang ada di payudara dihasilkan oleh radikal bebas superoksida yang terlepas ketika distensi kelenjar acinar.
Produksi oksitosin secara teratur bisa menstimulasi puting mengalami kontraksi sel-sel mioepitel dan membantu mengeliminasi aktif cairan karsinogenik dari payudara.
Stimulasi yang terjadi nantinya akan meningkatkan kadar oksitisin plasma.
Stimulasi putting susu juga bisa menjadi salah satu hal yang menyebabkan produksi oksitosin.
Oleh sebab itu, masyarakat juga mengenal anggapan bahwa menyusui dapat mencegah kanker payudara.
Singkatnya, stimulasi putting melalui aktivitas seksual, orgasme, atau menyusui dapat mencegah terjadinya perkembangan kanker payudara sebelum dan sesudah menopause.
Otak dan aliran darah berperan penting dalam proses menyusui dan perilaku seksual.
Stimulasi payudara pada wanita dan pria sama-sama mampu menghasilkan oksitosin.
Sebuah penelitian dari British Medical Journal menemukan fakta bahwa mereka yang sering orgasme memiliki risiko kematian 50% lebih rendah daripada mereka yang jarang atau tidak pernah orgasme.