Setelah melakukan kesalahan, secara otomatis tubuh kita akan melakukan pertahanan.
Kita disarankan untuk tetap berpikiran terbuka serta mendengarkan lawan bicara dengan niat eksplisit untuk memahami.
Mendengarkan lawan bicara akan membuat kita paham apa yang dibutuhkan oleh pihak yang kita sukai.
Jangan terburu-buru untuk memberikan alasan dan pembelaan hanya demi pertahanan diri.
Analisis lebih dalam apakah perbuatan atau perkataan yang anda lakukan memang melukai lawan bicara.
Jangan ada kata "jika" atau "tapi"
Saat menyampaikan permintaan maaf, hindari adanya embel-embel "jika" dan "tapi".
Kedua kata ini akan membuat kita terlihat tidak tulus memberikan permintaan maaf.
Hal tersebut berkaitan dengan alasan dan pertahanan diri yang kita berikan kepada lawan bicara.
Jangan berlebihan
Meskipun minta maaf dianjurkan dengan sungguh-sungguh dan tulus, hindari untuk melakukannya dengan cara yang berlebihan.
Permintaan maaf yang berlebihan hanya akan membuat lawan bicara menjadi jengkel.