Terkait efek samping, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang juga percaya bahwa mengonsumsi herbal tradisional Tiongkok dapat membantu memulihkan stamina dan meringankan keluhan akibat efek samping kemoterapi.
Hal itu dibuktikan melalui sebuah penelitian berjudul “Hematopoietic effects and mechanisms of Fufang E׳jiao Jiang on radiotherapy and chemotherapy-induced myelosuppressed mice” (2014).
Penelitian tersebut menelaah formulasi yang terkandung dalam Fufang E’jiao Jiang, yaitu Colla corii asini, Codonopsis pilosulae, Rehmannia glutinosa, Crataegus pinnatifida, dan Panax ginseng.
Hasil penelitian membuktikan bahwa formulasi tersebut dapat meningkatkan fungsi pembentukan sel darah (hematopoiesis) sehingga dapat mengurangi risiko penurunan jumlah darah yang merupakan salah satu efek samping kemoterapi atau radioterapi.
Selain itu, sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah Frontiers pada 2020 menelaah kandungan dalam produk herbal China atau Chinese Herbal Medicine (CHM). Salah satu kandungan yang diteliti adalah Codonopsis pilosulae.
Menurut hasil penelitian tersebut, kandungan herbal tersebut dapat mengurangi efek samping kemoterapi, seperti rasa mual, muntah-muntah, diare, rambut rontok, penurunan sel-sel darah (mielosupresi), dan gangguan fungsi kekebalan tubuh.
Namun, terkait konsumsi obat tradisional Tiongkok pada pasien kanker payudara, pastikan Kawan Puan telah berkonsultasi terlebih dulu dengan tenaga medis.
Selain itu, pastikan produk dibeli dari toko atau distributor obat resmi agar keaslian hingga keamanannya terjamin.
Nah, itulah fakta seputar kemoterapi bagi pasien kanker payudara dan mengatasi efek sampingnya.
Sebagai perempuan, yuk tingkatkan kesadaran diri dengan lakukan pemeriksaan dini agar penanganan kanker payudara bisa dilakukan sesegera mungkin.