GridHype.ID - Seperti diketahui, ada banyak jenis kanker yang menyebabkan banyak gejala yang berbeda.
Kanker sendiri menjadi penyakit mematikan karena bisa mengancam nyawa penderitanya.
Karena itulah, penyakit kanker menjadi salah satu penyakit yang masih menjadi momok mengerikan bagi masyarakat.
Akibatnya, banyak orang takut memeriksakan diri atau melakukan deteksi dini kanker.
Dalam virtual media briefing bertema Orkestrasi Penanganan Kanker di Indonesia, Kamis (4/11/2021); Ketua YKI Jawa Tengah dr Eko Adhi Pangarsa, Sp.PD-KHOM, mengungkap, data Global Cancer Observatory (Globocan) pada 2020 menunjukkan, dari total populasi di Indonesia yaitu 270 juta penduduk, terdapat 300.000 kasus pasien kanker baru.
Tidak hanya itu, jumlah kematian akibat kanker pada 2020 juga tercatat mencapai lebih dari 200.000 kasus.
Artinya, kasus baru dan kasus kematian akibat kanker memiliki selisih yang tidak terlalu banyak.
"Secara umum, 50 sampai 60 persen dari kematian kanker di negara dengan low to middle income diperkirakan prematur, artinya masih bisa kita perbaiki," jelasnya.
Baca Juga: Kanker Payudara Jadi Momok Wanita Sedunia, Benarkah Nyeri Jadi Salah Satu Cirinya?
Skrining dan deteksi dini yang rendah
Berdasarkan data SSBI tahun 2014 sampai 2021, angka skrining kanker serviks tergolong rendah yakni 1,7 juta peserta.
Begitu pun pada skrining kanker payudara yang hanya mencapai 1,4 juta peserta.