Dijelaskan oleh Irsan, organ hati memiliki keunikan di mana di tengahnya tidak terdapat saraf.
Sehingga tidak ada rangsangan rasa nyeri.
Saraf-saraf hanya ada di bagian permukaan luarnya yang disebut kapsul.
"Selama kapsulnya tidak terganggu, maka tidak akan terjadi keluhan apa-apa. Justru, jika terasa nyeri, malah mengkhawatirkan, berarti tumornya tidak kecil," ujarnya dalam acara diskusi virtual“Era Baru untuk Pasien kanker hati,Peran Deteksi Dini dan Terapi Inovatif Imunoterapi untuk Kesintasan Hidup Pasien," (28/9/2021).
Salah satu pasien kanker hati, Evy Rachmad juga pada awalnya tidak menyadari ada kanker dalam livernya.
Evy Rachmad mengungkapkan, di tahun 2018 secara tidak sengaja ia melakukan pemeriksaan laboratorium karena ingin melakukan vaksin hepatitis.
Tak disangka, hasil pemeriksaan menyebut kadarSerum Glutamic Oxaloacetic Transaminase(SGOT) danSerum Glutamic Pyruvic Transaminase(SGPT) tinggi. Ia pun tidak bisa divaksin dan dirujuk untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis.
"Dari pemeriksaan tersebut, saya divonis positif hepatitis C dan kanker hati tipe 2B," ujarnya.
Padahal, ketika itu ia merasa sangat sehat.
"Sebetulnya pada saat itu saya tidak merasakan gejala apa-apa atau merasa sakit, bahkan saya pun masih bisa olahraga dan jalan-jalan ke luar kota maupun luar negeri," paparnya.
Kasus seperti Evy banyak ditemui, karenanya sangat disarankan agar kita secara rutin melakukan screening secara berkala untuk memastikan bahwa organ dalam kita dalam keadaan baik.