- Peningkatan kepuasan: Menurut sebuah studi, terdapat korelasi antara mencukur bulu kemaluan dengan tingkat kepuasan hubungan. Hasilnya, sebagian perempuan yang mencukur bulu kemaluan merasa feminitasnya meningkat.
- Persiapan untuk aktivitas seksual: Sebagian orang yang mencukur bulu kemaluannya mungkin merasa sangat terbantu saat melakukan seks oral.
- Tekanan teman sebaya atau masyarakat: Beberapa orang mungkin menyesuaikan diri dengan kepercayaan masyarakat. Misalnya, dalam agama Islam, diwajibkan seseorang untuk mencukur bulu kemaluannya 40 hari sekali.
Karena itulah, tak sedikit orang terbiasa untuk mencukur bulu kemaluannya.
Melansir dari Nakita.ID, kita disarankan untuk merapikan rambut area kemaluan supaya terawat.
Rambut kemaluan yang terlalu lebat bisa meningkatkan kelembapan area Miss V sehingga bisa meningkatkan potensi perkembang biakan bakteri dan jamur.
Meski demikian,kamu tak boleh sembarangan mencukur bulu kemaluan loh.
Sebab, salah mencukur rambut kemaluan bisa menyebabkan beberapa masalah seperti gatal di sekitar area kelamin, luka, ruam jerawat, hingga infeksi bakteri.
Baca Juga: Tak Boleh Sembarangan, Wanita ini Koma 9 Hari dan Nyaris Meninggal Usai Mencukur Bulu Kemaluannya
Berikut cara yang benar mencukur bulu kemaluan untuk meminimalisir risiko:
Mencukur sambil berdiri
Mencukur bulu kemaluan sambil berdiri membuat kamu bisa memperkirakan mencukur yang aman dan tidak melukai kulit.