"Sagging attire (pakaian kendur atau kedodoran) telah menjadi konsekuensi bagi orang Afrika-Amerika," ujarnya.
"Namun perusahaan seperti Balenciaga berusaha mengkapitalisasi gaya dan budaya kulit hitam, sementara (mereka) gagalmelawan rasisme sistematis yang mengkriminalisasi orang kulit hitam dan tren pakaian hitam," tambahGammage lagi.
Ini bukan pertama kalinya Balenciaga tersandung masalah rasisme.
Pada tahun 2018, rumah mode asal Spanyol ini meminta maaf setelah sebuah video diunggah di media sosial yang menunjukkan seorang pelanggan asal Cina diserang di toko Balenciaga di Paris, Perancis.
Ini pun memicu reaksi di media sosial Cina yang mendukung boikot terhadapBalenciaga dengan tagar
#BoycottBalenciagaDiscriminatesAgainstChinese, yang setidaknya sudah dilihat sebanyak 29 juta kali.
Seperti diketahui, brand mewah Balenciaga menjadi salah satu band favorit para selebriti tanah air.
Sejumlah artis ibu kota diketahui mengoleksi brand mewah asal Paris tersebut.
Misalnya saja Raffi Ahmad dan Baim Wong yang kerap menggunakan sepatu dari brand mewah ini.
Nia Ramadhani, Bunga Citra Lestari, Luna Maya hingga Nikita Mirzani juga kerap kali kedapatan mengenakan pakaian keluaran Balenciaga(*)
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul,Celana dari Brand Mewah Ini Dianggap Rasis, Ternyata Ini Alasannya