Banyak yang mempercayai mitos bahwa kedelai dapat memicu timbulnya kanker payudara sebab kandungan isoflavon.
Isoflavon sendiri merupakan kandungan molekul yang mirip dengan hormon estrogen.
Hormon estrogen sendiri memang dapat memicu pertumbuhan sel kanker payudara.
Namun penting diingat bahwa estrogen dan isoflavon memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Bahkan Erin Roesch, ahli kanker dari Cleveland Clinic, mengatakan bahwa kedelai bukanlah penyebab utama kanker payudara.
Baca Juga: Tak Pernah Disangka Sebelumnya, Tiga Camilan Lezat Ini Bisa Cegah Kanker Payudara yang Mematikan
"Uji klinis secara konsisten menunjukkan asupan isoflavon tidak berdampak buruk pada risiko kanker payudara," ujarnya.
Sama halnya data dari laporan dari American Cancer Society, direktur strategis epidemiologi nutrisi untuk American Cancer Society, Marji McCullough, mengatakan riset yang membuktikan kedelai dapat meningkatkan risiko kanker belum memiliki data yang akurat.
Hal ini disebabkan riset tersebut hanya didasarkan pada uji coba hewan pengerat, sedangkan hewan tersebut memproses kedelai secara berbeda dari manusia.
"Dalam penelitian manusia, efek estrogen kedelai tampaknya tidak berpengaruh sama sekali," ungkap McCullough.
Berbanding terbalik dengan mitosnya, kedelai justru memiliki banyak kandungan yang bermanfaat untuk tubuh serta dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.
Diketahui dalam 100 gram kedelai terkandung, 173 kalori, 63 persen air, 16,6 gram protein, 9,9 gram karbohidrat, 3 gram gula, 9 gram lemak total, 6 gram serat, 1,3 gram lemak jenuh, 1,98 gram lemak tak jenuh tunggal, 5,06 gram lemak tak jenuh ganda, 0,6 gram omega 3, 4,47 gram omega 6.