Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gara-gara Pandemi Covid-19, Program Penurunan Kematian akibat Kanker Payudara Melambat, Begini Penjelasannya

Helna Estalansa - Kamis, 26 Agustus 2021 | 15:15
Ilustrasi pasien kanker payudara
Freepik

Ilustrasi pasien kanker payudara

Selain itu Covid-19 juga memperburuk kondisi pasien kanker.

Angka kematian orang normal akibat Covid-19 di dunia sekitar 3-5 persen.

Jika pasien kanker terkena Covid-19, angka kematiannya menjadi 26-28 persen.

Ini juga terjadi di RSK Dharmais dari Maret 2020-Februari 2021, di mana angka kematian pasien kanker yang terinfeksi Covid-19 mencapai 22 persen.

“Jalan keluarnya adalah vaksin. Berdasarkan temuan PERABOI, dari 200 pasien kanker yang divaksin, KIPI hanya ditemukan pada 2-3 orang, itu pun tidak berat,” ungkap dr. Walta.

Ning Anhar menjelaskan, salah satu advokasi mendesak untuk pemerintah adalah segera mengeluarkan peraturan atau panduan vaksin untuk pasien kanker payudara dengan persayaratan tertentu.

Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menghimbau agar pemerintah bisa mengeluarkan rekomendasi yang pasti terkait vaksinasi pada pasien kanker.

"Ini juga upaya untuk menurunkan angka kematian pasien kanker payudara,” ujar Ning Anhar.

Baca Juga: Jadi Tak Salah Ambil Tindakan, Alat Kian Canggih, Deteksi Dini Kanker Payudara Kian Mudah

Lebih multidisiplin

Dr. Kardinah SpRad(K) dari Indonesian Women Imaging Society (IWIS) juga mencatat sejumlah hasil dari SEABCS ke-5.

Salah satu yang paling penting adalah kolaborasi dengan American Society Clinical Oncology (ASCO) untuk membuat standar tatalaksana pasien kanker payudara yang lebih multidisiplin di Indonesia.

Source :Wartakotalive.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x