Menurut Ahmad, aman tidaknya taoge mentah untuk dikonsumsi tergantung pada kualitas sanitasi dan air yang digunakan saat mencucinya.
"Air yang tidak saniter bisa mengandung bakteri-bakteri tersebut karena tercemar oleh kotoran manusia, hewan termasuk tikus, cicak, kecoa, burung dan sebagainya," ungkap Ahmad kepada Kompas Lifestyle, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Selain dari air, bakteri juga bisa muncul dari peralatan yang digunakan, seperti keranjang bambu yang jarang dibersihkan, serta kondisi kebersihan orang yang membuat taoge.
Kalaupun ingin mengonsumsinya secara mentah, Ahmad menganjurkan untuk mencuci bersih taoge terlebih dahulu supaya bebas dari Salmonella, E. coli dan Listeria.
Setelah itu, air yang digunakan dalam perendaman atau pengecambahan harus memenuhi standar baku air minum.
"Harus menggunakan peralatan yang sudah disanitasi serta dikerjakan oleh pekerja yang telah menerapkan kebersihan personil yang baik," ujar Ahmad.
Apabila hal-hal tersebut tidak dipenuhi, risiko taoge mengandung bakteri berbahaya tentu sangatlah besar.
Akibatnya, bisa berupa penyakit infeksi terutama gastroenteritis seperti salmonellosis, demam tipes, dan sebagainya.
Meski begitu, Moms tak perlu khawatir.
Selama proses pengecambahan sesuai prosedur operasi standar, taoge mentah aman untuk dimakan.
"Bahkan mungkin lebih baik dimakan mentah untuk mendapatkan manfaat dari kecambah tersebut," pungkasnya.