"Kepemimpinan kami menginstruksikan pasukan kami untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota.
Kami sedang menunggu pemindahan kekuasaan secara damai," imbuhnya.
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen. [DIMITAR DILKOFF/AFP]
Namun, pihaknya tidak akan meniadakan hukuman eksekusi publik dan amputasi untuk orang yang dianggap bersalah.
"Saya tidak dapat mengatakan sekarang, itu tergantung hakim pengadilan dan hukum.
Para hakim akan ditunjuk menurut hukum pemerintah masa depan," kata juru bicara itu.
“Tentu saja, kami menginginkan pemerintahan Islam,” ujar Shaheen dalam wawancara selama setengah jam, yang menegaskan Afghanistan akan kembali dalam hukum ekstrem.
Sementara itu, Shaheen mengatakan bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan mengizinkan mereka mengakses pendidikan.
Setelah wawancara dadakan itu berakhir, rekan-rekan Hakim memujinya karena bisa tetap tenang ketika dia mendapat telepon kejutan, dan wawancara penyelidikan seketika, menurut laporan Metro.
"Belum pernah menyaksikan sesuatu seperti yang terjadi di studio pagi ini, mengarahkan mikrofon tamu kami ke ponsel @BBCYaldaHakim langsung, saat juru bicara Taliban memanggil di tengah juggling wawancara langsung lainnya," kata manajer lantai TV, @swimmersjackson, di Twitter.