Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ahli Beberkan Fakta Soal Berjemur di Bawah Matahari, Benarkah Bisa Lawan Virus Covid-19

Ruhil Yumna - Sabtu, 07 Agustus 2021 | 18:45
Ilustrasi berjemur di balkon rumah.
draganab

Ilustrasi berjemur di balkon rumah.

GridHype.ID - Belakangan lantaran pandemi yang melanda, masyarakat kini punya kebiasaan baru untuk berjemur.

Hal ini bukan tanpa sebab, upaya itu dilakukan semata-mata untuk melindungi diri dari virus Covid-19.

Ya, seperti yang kita tahu tak cukup dengan menerapkan prokes, olahraga rutin dan makan makanan bergizi, rupanya berjemur juga membantu mencegah tertular virus corona.

Disebutkan, berjemur di bawah matahari juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Sebelumnya, sempat viral seorang dokter spesialis paru, dr. Vinci Edy Wibowo yang menganjurkan untuk berjemur di bawah matahari terik untuk membantu menangkal virus corona.

"Saya dokter Vinci, dokter spesialis paru mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu berjemur.

Baca Juga: WFH Selama Kebijakan PPKM, Cara Kerja Hotman Paris Paling Beda, Sang Pengacara Lakukan Hal ini Setiap Harinya Sampai Anak Buahnya Bekerja di Garasi Rumah

Sekarang sudah wajib untuk berjemur untuk melawan virus corona," ujarnya dalam sebuah video yang telah viral.

"Terutama di kalangan tenaga kesehatan, kalo Anda kurang berjemur, maka daya tahan tubuh Anda akan lemah sekali," tambahnya.

Benarkah berjemur bisa membantu menangkal virus corona?

Dalam acara 'Dialog tvOne' (20/3/2020), dr. Vinci ditanya oleh presenter apakah berjemur bisa mencegah dari Covid-19.

"Tetap kembali ke pencegahan dasar yaitu cuci tangan, masker tetap, APD tetap.

Tapi yang selalu terlupakan dari gaya hidup sebenernya sih, yang paling sederhana itu sebenernya dari matahari " jawab dr. Vinci.

"Matahari itu selalu ada tapi tidak dimanfaatkan dengan baik, itu yang sayang sekali.

Baca Juga: Nagita Slavina Berjemur di Pantai Bali Pakai Daster Seharga Motor, Istri Raffi Ahmad Malah Diprotes Netizen: Baju Mahal Fotonya Ngumpet

Sebagian pasien saya pasti kurang matahari," tambahnya.

Lebih lanjut, menurut pengamatannya dari pasiennya yang sering mengalami batuk pilek, mereka disebut kurang mendapatkan matahari pagi.

Presenter pun bertanya, jam berapa panas matahari dikatakan baik untuk berjemur.

"Intinya matahari terik, matahari terik itu di atas jam 08.00 sampai jam 04.00 sore," jawab dr. Vinci.

Melansir dari Kompas.com, tim peneliti dari Georgetown University Medical Center pernah mempublikasikan penelitian yang menunjukkan, paparan ultraviolet akan meningkatkan aktivitas sel T (sel darah putih yang melawan infeksi di tubuh) pada sel-sel di cawan patri.

Paling tidak dibutuhkan waktu 5-10 menit terpapar sinar matahari agar kita bisa meningkatkan aktivitas sel pada sistem imun.

Kombinasi antara vitamin D yang diproduksi tubuh ketika kita terpapar sinar matahari dan juga cahaya ultraviolet juga memiliki efek anti-mikroba.

Selain berjemur, jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun hingga menjaga jarak agar kamu dan keluarga tidak mudah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Dikira Hanya Jerawat Biasa, Wanita ini Justru Terkena Kanker Kulit Karena Sering Berjemur

(*)

Source : Nakita

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x