4.000 orang Suku Korowai yang berada di sepanjang Sungai Ndeiram Kabur mesih mempraktikan kanibalisma untuk acara-acara khusus yakni balas dendam.
Mereka percaya bahwa seorang Khakhua atau manusia penyihir, membunuh anggota suku untuk alasan yang tidak diketahui, jadi mereka harus memakan tubuh korbn untuk membalaskn dendamnya.
Meski demikian praktik kanibalisme yang dilakukan suku Korowai hanya untuk ritual dan menjadi bagian dari hukum adat, bukan untuk dikonsumsi sehari-hari.
Sebelumnya diketahui, suku Korowai menempati pedalaman Papua tanpa pernah berkomunikasi dengan dunia luar.
Menempati kawasan yang terletak kurang lebih 150 km dari Laut Arafura, suku ini bertahan hidup dengan cara berburu berbagai macam hewan di hutan.
Hingga kemudian pada tahun 1975 – 1978, tim misionaris dari Belanda yang dipimpin oleh Johannes Veldhuizen menemukan suku ini, kemudian mulai mengadakan penginjilan di daerah tersebut. (*)