4. Kucing bisa hidup tanpa ekor
Meski seekor kucing yang ekornya diamputasi karena cedera, mereka akan beradaptasi dengan hal tersebut.
Bahkan hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebut kucing yang terlahir tanpa ekor—kucing Mank misalnya, mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan “kekurangan” yang ia miliki.
Baca Juga: Dianggap sebagai Penyebar Covid-19, Kim Jong Un Basmi Burung Merpati dan Kucing
5. Nggak semua kucing berekor punya gen berekor yang sama
Gen yang menghasilkan wujud ekor Manx yang unik adalah dominan, yang dihasilkan bahkan dengan hanya satu salinan gen.
Sementara menjadi homozigot untuk (memiliki dua salinan) gen tak berekor adalah semiletal, dan anak kucing dengan dua gen tak berekor biasanya akan digugurkan secara otomatis.
Itu artinya, kucing Manx tak berekor dibiakkan dari satu induk tak berekor dan satu orangtua berekor.
Meski begitu, hanya memiliki satu salinan gen juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut sindrom Manx, yang meliputi spina bifida, vertebra yang menyatu, dan masalah usus atau kandung kemih.
Di sisi lain, gen yang menyebabkan ekor keriting seperti Japanese Bobtail adalah resesif,
dan kucing perlu memiliki dua salinan gen itu agar sifat itu untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan nggak memiliki potensi masalah kesehatan yang sama sebagai gen Manx.