Akhirnya Taufik merusak lemari tersebut agar dapat mengambil pelampung di dalamnya.
“Saya tending saja lemarinya akhirnya bisa dibuka dan saya dapat pelampung,” tuturnya.
“Saat itu saya hanya berpikir bagaimana caranya bisa selamat,” imbuhnya.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi Benyamin Ginting mengatakan bahwa tenggelamnya kapal dikarenakan gelombang yang cukup tinggi.
Hal itu menyebabkan kapal terseret arus hingga tenggelam.
“Gelombang tinggi tiga sampai lima meter. Kapal ini terseret arus ke Selatan. Kemungkinan itu yang menyebabkannya,” ujarnya.
Dilansir dari Kompas.com, KMP Yunicee tersebut tenggelam saat menunggu kesempatan bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk.
KMP Yunicee yang tenggelam tersebut membawa 56 penumpang termasuk 15 anak buah kapal (ABK).
Sebanyak enam orang meninggal dunia dan delapan orang diperkirakan hilang dan belum diketahui nasibnya.
(*)