Lampu Masih Berfungsi Saat Menyelam hingga Terdengar Adanya Isyarat Perang, Ada Dugaan Jika KRI Nanggala-402 Tak Mengalami Mati Lampu

Senin, 26 April 2021 | 16:30
Tribunnews

KRI Nanggala 402

GridHype.ID - Berbagai dugaan muncul soal penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Baru-baru ini,dugaan baru muncul setelah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam (subsunk) pada Sabtu (25/4/2021).

Dugaan tersebut antara lain bahwa ada kemungkinan KRI Nanggala tidak mengalami blackout atau mati listrik.

Baca Juga: Video Putra Salah Satu Awak KRI Nanggala 402 yang Tak Perbolehkan Ayahnya Bertugas Jadi Viral, Arie Untung Titip Pesan Haru Ini: Pasti Kamu Bangga Sama Dia, Bilangin Terima Kasih Ya

Perkiraan ini berbeda dengan dugaan yang disampaikan TNI AL saat kapal selam pertama kali hilang kontak pada Rabu (21/4/2021)

Dasar dugaan tak alami blackout

KSAL menyebutkan beberapa bukti dasar dugaan bahwa KRI Nanggala-402 tidak blackout. Dugaan tersebut didasarkan dari visual terakhir tim penjejak Komando Pasukan Katak (Kopaska).

Pada saat kapal masuk ke dalam air, masih terlihat lampu yang menyala.

Isyarat perang tempur dan menyelam pun masih terdengar dari kapal penjejak yang berada sekitar 50 meter dari KRI Nanggala-402.

"Lampu hidup, bahkan isyarat perang tempur dan perang menyelam masih terdengar kapal penjejak yang berjarak 50 meter.

Dari itu saya menduga kapal tak blackout," kata Yudo di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga: Bak Miliki Firasat Petaka Akan Terjadi, Lettu Imam Adi Salah Satu Awak KRI Nanggala-402 Sempat Dikunci di Kamar Oleh sang Anak dan Tak Dibolehkan Bertugas

Dugaan air tidak masuk ke kapal KSAL menyebut kapal selam mengalami keretakan yang diakibatkan tekanan di kedalaman ratusan meter.

"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan.

Memang terjadi tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700-800 meter, ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," katanya.

Meski air masuk dari retakan, Yudo menyebut ada bagian ruang yang mungkin tidak kemasukan air karena sekat-sekat ruangan.

"Kemungkinan-kemungkinan air masuk ada. Tapi ada kemungkinan juga bagian kabin-kabin yang air yang tidak masuk," kata dia.

Bahkan air bisa saja tidak masuk jika prajurit bisa menutup pintu kedap air.

Perkirakan oksigen sampai lima hari jika...

Jika benar kapal selam tidak mengalami blackout, KSAL memperkirakan persediaan oksigen bisa bertahan sampai lima hari.

Baca Juga: Detik-detik Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Komandan Sempat Berikan Otoritas Penembakan Torpedo

Namun jika kapal dalam kondisi blackout, cadangan oksigen mencapai 72 jam atau tiga hari.

"Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kita tak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," katanya.

Prajurit TNI AL gugur

KOMPAS.com/ Imam Rosidin
KOMPAS.com/ Imam Rosidin

Satu foto baju keselamatan awak kapal MK 11 yang berhasil diangkat ROV Singapura dari bagian KRI Nanggala-402, ditunjukan TNI AL, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (25/4/2021).

Seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 dinyatakan gugur, Minggu (25/4/2021) sore. Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Minggu petang.

"Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," kata Hadi.

Ia mengatakan, hal ini berdasarkan pemindaian secara akurat oleh KRI Rigel di lokasi yang ada kemagnetan yang kuat sebelumnya.

Pemindaian menggunakan multibeam sonar dan magnetometer. Pemindaian ini menghasilkan citra bawah air yang lebih detail.

Baca Juga: Rumah Sakit Apung Milik TNI AL Merapat Untuk Bantu Korban Gempa Mamuju, Sebelumnya Pernah Ditugaskan Pada Saat Tsunami Aceh

MV Swift Rescue Singapura telah menurunkan ROV dan melakukan citra bawah air secara visual menggunakan kamera.

Telah diperoleh citra yang dikonfirmasi sebagai bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402.

Bagian kapal yakni meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselematan awak kapal MK 11.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kontan.co.id, Kompas