Follow Us

Sering Dipandang Sebelah Mata, Cari Tahu Lebih Banyak Soal Kanker Payudara pada Pria

Ruhil Yumna - Rabu, 30 Juni 2021 | 15:45
Kanker payudara pada pria
WebMD

Kanker payudara pada pria

Pria memiliki sedikit jaringan payudara dibandingkan dengan wanita.

Kondisi ini dapat mempermudah pendeteksian benjolan kecil, tetapi juga berarti kanker memiliki lebih sedikit ruang untuk tumbuh di dalam payudara.

Baca Juga: Cukup Biasakan Bangun Pagi agar Terhindar dari Risiko Kanker Payudara, Begini Penjelasannya

Akibatnya, bisa menyebar lebih cepat ke jaringan terdekat.

Gejala kanker payudara pada pria

Gejala yang mungkin timbul dari kanker payudara pria meliputi:

  • benjolan di salah satu payudara, yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit
  • retraksi puting, ulserasi, dan keluarnya cairan
  • kulit mengerut atau lesung pipit pada payudara
  • kemerahan atau kulit bersisik di payudara atau puting
Jika kanker menyebar, gejala tambahan mungkin termasuk:

  • pembengkakan di kelenjar getah bening, di dalam atau di dekat area ketiak
  • nyeri payudara
  • sakit tulang
Faktor risiko

Dilansir dari Healthline, meskipun kanker payudara jarang terjadi pada pria, penting untuk mengetahui apakah seseorang berisiko.

Risiko kanker payudara pria meliputi hal-hal berikut.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Semakin Muda Usia Wanita Melahirkan Anak Pertamanya Maka Semakin Rendah Risiko Kanker Payudara yang Bisa Dialami, Berikut Penjelasannya

  • Usia: Tidak peduli pria atau wanita, seseorang berisiko terkena kanker payudara seiring bertambahnya usia. Usia rata-rata pria didiagnosis kanker payudara pada usia 68 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk usia yang lainnya.
  • Gen: Kanker biasanya diturunkan oleh gen. Jika seorang laki-laki didiagnosis kanker payudara, biasanya keturunannya pun berisiko terkena penyakit ini.
  • Penambahan berat badan: Jaringan lemak melepaskan hormon estrogen wanita. Estrogen merangsang pertumbuhan kanker payudara. Semakin seorang laki-laki kelebihan berat badan, semakin banyak hormon yang dihasilkan.
  • Paparan hormon: Seorang pria akan berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara jika mengonsumsi obat berbasis hormon (misalnya, untuk mengobati kanker prostat), atau jika terpapar estrogen melalui makanan, pestisida, atau produk lain.
  • Sindrom Klinefelter: Kondisi ini menyebabkan pria dilahirkan dengan salinan ekstra kromosom X. Biasanya, pria memiliki satu kromosom X dan satu Y (XY). Pada sindrom Klinefelter, mereka memiliki dua salinan kromosom X selain kromosom Y (XXY). Pria dengan kondisi ini memiliki testis yang lebih kecil dari biasanya. Testis ini akan memproduksi lebih sedikit testosteron dan lebih banyak estrogen dari biasanya. Pria dengan sindrom Klinefelter berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
Baca Juga: Tak Melulu Berakibat Buruk, Makanan Pedas Rupanya Berkhasiat Jauhkan Resiko Kanker Payudara

Source : Kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest