"Jadi ini kematian (anak akibat infeksi Covid-19) yang paling tinggi di dunia," kata Prof Aman dalam Konferensi Pers bertajuk 5 Organisasi Profesi tentang Situasi Terkini Pandemi Covid-19 di Indonesia, Jumat (18/6/2021).
Sehingga, jika bisa dibayangkan, 1 dari 8 kasus konfirmasi positif Covid-19 adalah anak-anak yang terinfeksi, dan yang meninggal di antaranya mencapai 3-5 persen.
Ini yang ditegaskan Prof Aman kondisi yang sangat mengkhawatirkan, karena jumlah kematiannya cukup bervariasi setiap minggu, dan masih sangat mungkin banyak kasus yang belum terdata hingga saat ini.
Prof Rismala menambahkan, kondisi penularan atau transmisi Covid-19 saat ini lebih parah dibandingkan dengan awal pandemi.
"Lebih parah dibanding awal-awal pandemi dengan tingkat penularan yang tinggi," ujarnya.
Kekhawatiran dan penularan yang tinggi ini juga sangat dipengaruhi oleh adanya mutasi dan varian-varian baru, salah satunya varian Delta.
Baca Juga: Harap Dicatat! Ini Dia Gejala Covid-19 Terbaru yang Perlu Kamu Waspadai
Gejala Covid-19 varian Delta pada anak-anak
Prof Rismala menjelaskan, sebenarnya infeksi Covid-19 varian Delta ini bisa menyebabkan gejala yang sangat bervariasi.
"Gejalanya (gejala Covid-19 pada anak) memang bisa bermacam-macam tidak khas, tapi banyak yang berhubungan dengan gangguan saluran cerna atau pernapasan," jelasnya.
Adapun, Prof Rismala menuturkan beberapa contoh gejala Covid-19 yang umumnya terjadi pada anak akibat infeksi varian Delta ini adalah sebagai berikut: