Ia menggabungkan sport dengan entertainment yakni konten horor bekerja sama dengan Jurnal Risa.
“Kami kemarin kolaborasi dunia digital Arema vs Rans.
Kami jual tiket Rp20.000 dan saya buat.
Uji coba digabung dengan uji nyali, pemain Arema dan Rans melakukan penelusuran horor.
Baca Juga: Gandeng MNC Group, Raffi Ahmad Berniat Bakal Kembangkan Movieland Lido Bogor
Habit horor terbentuk dan membuat penonton bola mau beli tiket.
Kami bundling Rp30.000 dan yang beli ternyata ada 40 ribu.
Kami dapat revenue Rp800 juta lebih plus ada sponsor juga,” tandas ayah dari Raffatar ini.
Ia menilai, apa yang dilakukannya bisa diadopsi oleh asosiasi setara kabupaten/kota dan provinsi.
Segmentasi anak muda dengan generasi melek digital membuat gerakan digitalisasi sepak bola nusantara bisa leluasa dilaksanakan untuk menunjang prestasi.
"Liga 3 atau Liga Pelajar ini sangat mungkin, mereka suruh menggaungkan.