"Sebenarnya sudah sejak awal saya merasa ada yang janggal dengan hal ini, tetapi saya menunggu tanggapan dari saudara-saudari asli Papua terkait dengan hal ini. Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation. Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua," tulis Arie Kriting.
Namun dirinya menyadari bahwa kemampuan Nagita Slavina dalam mempromosikan daerah timur sangat dibutuhkan.
"Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," sambung Arie Kriting.
Bahkan Arie Kriting memberikan solusi untuk tetap membawa perempuan Papua untuk dijadikan ikon PON di Papua.
"Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai. Tokoh Perempuan Papua ini bisa mendampingi kaka Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua. Kakak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bisa diposisikan sebagai sahabat Duta PON XX Papua karena jelas, kekuatannya untuk mendorong sosialisasi PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," timpal Arie Kriting.
Terakhir, Arie Kriting menjelaskan mengapa dirinya ingin ada orang Papua yang menjadi ikon PON Papua ini.
"Menurut saya dengan kehadiran sosok Perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua, akan menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation dan menjadi sinyal baik bagi pengakuan kita atas keberagaman Indonesia. Pada akhirnya nanti kesuksesan PON Papua tidak hanya tercapai secara pelaksanaan event, tetapi juga sukses menjadi perekat kesatuan bangsa. Mari kita tunjukkan dan banggakan keberagaman kita sebagai Bangsa Indonesia. Salam sayang untuk semua," tutup Arie Kriting.
Dalam unggahannya yang lain, Arie Kriting mengunggah foto perempuan Papua yang diunggah pada Kamis, (3/6/2021).
Dirinya mengatakan jika hal tersebut adalah aspirasinya terkait dengan keterlibatan orang-orang Papua untuk menjadi duta dan ikon PON.