GridHype.id- Menanggapi adanya pandemic Covid-19, saat ini pemerintah menggembor-gemborkan pentingnya vaksin untuk menghadapi virus corona tersebut.
Sebelumnya pemerintah sudah melakukan beberapa tahap pemberian vaksin kepada masyarakat.
Kini pemerintah bersama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melaksanakan program vaksin gotong-royong.
Dilansir dari kompas.com (23/4/2021), program vaksin gotong royong adalah vaksinasi yang diberikan oleh pihak swasta atau pengusaha kepada pekerjanya secara gratis.
Pengadaan vaksin dibebankan kepada perusahaan untuk kemudian diberikan secara gratis kepada pekerja beserta keluarganya.
Program vaksinasi tersebut diketahui akan dilaksanakan mulai 17 Mei 2021, yaitu setelah Idufitri.
Adapun biaya yang digunakan untuk vaksinasi ini sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Sudah ditetapkan harga vaksin Rp 375.000 per dosis dan penyuntikan Rp 125.000, sehingga totalnya Rp 500.000," kata Airlangga Hartatnto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), dikutip dari Kompas.com (11/5/2021).
Rosan Roeslani selaku Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menyatakan bahwa jenis vaksin yang digunakan pada program vaksin gotong-royong ini berbeda dengan vaksin pada program pemerintah.
Vaksin yang digunakan pada program vaksinasi gotong royong adalah vaksin Sinopharm dan CanSino.
Dikutip dari Kompas.com (11/5/2021), vaksin Sinopharm adalah vaksin berjenis inactivated vaccine yang disebut SARS-COV2 Vaccine (Vero Cell).
Vaksin jenis tersebut adalah vaksin yang menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus, tanpa mengambil risiko respons penyakit yang serius.
Vaksin tersebut telah dinyatakan aman ileh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
WHO merekomendasikan vaksin tersebut diberikan kepada orang dewasa di atas 18 tahun dengan dua dosis penyuntikan.
Selang waktu penyuntikan adalah tiga sampai empat minggu.
Efek samping yang mungkin terjadi pascavaksinasi cenderung bersifat ringan seperti sakit kepala, nyeri otot, batau, atau bengkak dan kulit kemerahan.
(*)