GridHype.ID- Sampai detik ini, pandemi virus corona atau Covid-19 masih menghantui di seluruh negara di dunia.
Meski beberapa negara sudah melaksanakan program vaksin Covid-19, angka kasus pasien terpapar virus corona masih terus bertambah.
Salah satunya yakni yang terjadi di negara India.
Baca Juga: Alami Lumpuh Pascavaksinasi, Guru di Sukabumi: Saya Sulit Bicara
Bagaimana tidak? India mengalami lonjakan kasus Covid-19 yangsangat mengerikan.
Pasalnya, beberapa negara bagian di India melaporkan sampai kehabisan vaksin Covid-19, saat regulasi menyatakan semua orang dewasa di sana boleh divaksinasi.
India sebelumnya mengkhususkan vaksin virus corona bagi pekerja garis depan dan orang-orang berusia 45 tahun ke atas.
Namun, gelombang kedua virus corona di India yang sangat parah, membuat "Negeri Bollywood" kekurangan oksigen medis dan ranjang rumah sakit.
BBC pada Sabtu (1/5/2021) melaporkan, sekitar 150 juta dosis vaksin corona telah diberikan di India, atau setara 11,5 persen dari 1,3 miliar penduduknya.
Akan tetapi walau India sendiri adalah produsen vaksin Covid-19 terbesar di dunia, mereka mengalami kekurangan stok di dalam negeri dan kini menghentikan sementara ekspor vaksin AstraZeneca agar kebutuhan domestik terpenuhi.
Lebih dari 13 juta orang berusia 18-45 tahun mendaftar untuk mendapatkan vaksin, tetapi negara-negara bagian termasuk Madhya Pradesh dan Maharashtra yang terdampak paling parah mengatakan mereka kehabisan stok.
Alhasil, rencana vaksinasi kelompok usia ini yang sedianya dilakukan pada 1 Mei harus diundur.
Sementara itu Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal meminta warganya tidak mengantre vaksin dulu, karena ibu kota India tersebut belum menerima barangnya.
"Begitu vaksin tiba kami akan memberitahu Anda, lalu Anda bisa datang untuk disuntik."
"Kami mengimbau Anda untuk tidak memadati pusat vaksin dalam beberapa hari ke depan," katanya dikutip dari BBC seraya menambahkan lockdown di ibu kita akan diperpanjang seminggu.
Para pakar percaya India harus meningkatkan vaksinasi di daerah-daerah dengan penularan tinggi, dan di lima negara bagian tempat pemilu diadakan.
Bhramar Mukherjee ahli biostatistik di Universitas Michigan mengatakan kepada BBC, India perlu menyuntikkan 10 juta vaksin virus corona setiap hari dan tak bisa berpuas diri dengan kecepatan 3 juta dosis per hari seperti sekarang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "India Kehabisan Vaksin, Krisis Covid-19 Makin Parah"
(*)