Follow Us

Penyintas Kanker Payudara Perlu Terus Aktif Bekerja dan Berkarya, Ini Alasannya

Ruhil Yumna - Rabu, 28 April 2021 | 04:00
Ilustrasi kanker payudara.
Shutterstock

Ilustrasi kanker payudara.

3. Menyesuaikan gaya hidup baru dengan memperhatikan hal-hal yang perlu disiapkan selama proses kembali berkarya

4. Memperhatikan variabel dan jenis risiko pada pekerjaan yang ada untuk disiapkan sebelum memulai bekerja dan mempersiapkan fisik

5. Memperhatikan aspek kesehatan fisik terdiri atas rangkaian pergerakan tangan, kekuatan otot, rasa sakit, limfedema, gangguan kognitif, kesehatan psikis, dan perubahan kegiatan pada kehidupan sehari-hari.

Adapun kekhawatiran yang kerap dihadapi oleh penyintas kanker payudara saat harus kembali bekerja adalah terkait tingkat energi setelah terapi, kemampuan berkonsentrasi atau fokus, serta kecepatan melakukan pekerjaan dibandingkan dengan sebelum terkena kanker payudara.

Juga kekhawatiran akan bisakah memenuhi ekspektasi atasan atau rekan kerja, atau kekhawatiran bagaimana meminta bantuan dari orang-orang disekeliling tempat bekerja, dan lain-lain.

“Kesiapan penyintas kanker payudara untuk mulai berkarya tidak hanya bergantung pada kondisi fisik dan psikis pasien, namun juga tergantung pada jenis pekerjaannya, dikarenakan pasien adalah orang yang paling tahu kapan ia secara fisik dan mental siap untuk berkarya kembali,” jelas Dr. Walta.

Baca Juga: Bagi yang Suka Warnai Rambut, Ada Resiko Kanker Payudara, Pemilik Kulit Gelap Harus Ekstra Waspada

Terkait dengan hal ini, Dr. Walta menyarankan untuk berdiskusi dengan penyedia kerja tentang hal-hal yang dikhawatirkan sehubungan dengan pekerjaan seperti penyesuaian atas target pekerjaan; waktu bekerja yang ditingkatkan secara gradual, atau merubah tugas yang lebih sesuai, serta melakukan konsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan.

Selain itu, program rehabilitasi fisik merupakan bagian tak terpisahkan dari terapi kanker payudara.

Tujuan utamanya adalah mencapai level fungsional yang maksimal dengan mengurangi efek samping terapi seperti nyeri, kekakuan, keterbatasan gerakan, gangguan sensori, dan sebagainya.

Disarankan agar selalu mulai dengan bertahap dan senantiasa berdiskusi dengan dokter tentang hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan paska terapi.

Secara umum tidak ada pembatasan jenis pekerjaan pada survivor kanker payudara. Aktivitas yang harus dihindari adalah membebani lengan di sisi operasi kanker payudara.

Source : GridHealth.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest