Dilansir BBC Kamis (25/3/2021), Estavi membelinya menggunakan ether, mata uang kripto yang menandingi bitcoin.
Baca Juga: Bongkar Isi Chat WA Grup Keluarga, Cuitan Kaesang Pangarep Jadi Sorotan: Itu Pak Jokowi?
Pengusaha berusia 29 tahun itu menuturkan, baik investor dan koleganya begitu senang atas pembelian tersebut.
"Mereka tahu nilai dan bagaimana harganya di masa depan, serta betapa besar dampaknya untuk media sosial," paparnya.
Terlalu mahal? Meski nominal yang dikeluarkan Estavi membuat dahi mengernyit, pakar menyakan investasi itu sangatlah cerdik.
Cathy Hackl, pakar media sosial menerangkan membeli twit pertama Twitter seperti mendapatkan koleksi buku langka.
"Twitter sebenarnya sudah merupakan bentuk baru dari telekomunikasi, dengan twit tersebut menegskannya," papar Hackl.
Kicauan itu dijual melalui platform daring bernama Valuables, dikembangkan perusahaan asal AS bernama Cent.
Salah satu pendiri Cent, Cameron Hejazi, mengatakan tweet tersebut merupakan barang termahal yang pernah mereka lelang.
"Saya terkejut namun tidak kaget. Nilai aset ini begitu tinggi.
Ditambah lagi, kami senang uangnya untuk hal baik," paparnya.