Oleh karena itu, pesan Gus Miftah dapat dijadikan pedoman bagi Aurel dan Atta dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Dalam setiap keluarga, nantinya akan ada masalah yang menerpa.
Wajib hukumnya jika suami istri dapat saling toleransi dan saling mengalah agar terhindar dari konflik berkepanjangan.
Sebab meski terkadang seorang yang mengalah dianggap remeh oleh manusia, hal itu tidak berlaku di mata Allah.
“Lebih banyak ngalahnya Aurel. Diam belum tentu kalah. Tapi kalau kamu mengalah, maka tinggi derajatnya di mata Allah,” nasihat Gus Miftah.
“Ada yang suka marah-marah, mungkin itu dibuatnya dari tanah sengketa. Kalau yang suka nakutin orang mungkin tanah kuburan. Sukanya belanja? Jelas Tanah Abang,” kata Gus Miftah yang disambut tawa Anang Hermansyah.
Gus Miftah selalu menyisipkan candaan disetiap nasihatnya, iajuga menyebutkan ada orang yang sifatnya berbeda-beda. Meski sama-sama berasal dari tanah.
“Pasangan terbaik bukan yang datang dengan segala kelebihan. Tapi adalah dia yang tidak meninggalkan kita dalam kekurangan,” ujar Gus Miftah.
Gus Miftah berharap Aurel dan Atta Halilintar bisa saling mengalah untuk meredam ego ketika telah bersama.