Hal itu juga terjadi saat kita melihat ke dalam air.
Misalnya, sedotan dalam segelas air atau tangan dibenamkan ke laut mungkin akan terlihat nggak sejajar, karena cahaya bergerak melalui udara dan air dengan kecepatan berbeda.
Prinsip yang sama diterapkan dengan kapal di Cornwall. Alih-alih berpindah dari air ke udara, cahaya bergerak dari udara ke udara.
"Udara nggak selalu sama, sifatnya berbeda apakah dingin atau panas.
Baca Juga: Fenomena Awan Melingkar yang Muncul di Tiga Gunung, Punya Dampak Berbahaya Bagi Penerbangan
Jadi saat cahaya bergerak secara berbeda melalui lapisan yang berbeda ini, otak kita mencoba untuk memahaminya," kata Cisowski.
Dalam kasus pengalaman Morris, karena udara dingin lebih padat daripada udara hangat, sinar cahaya yang datang dari kapal dibengkokkan ke bawah.
Dari pantai, Morris melihat bahwa kapal itu berada pada posisi yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
Wah, ternyata begitu rupanya.
(*)