Menurutnya, menyakiti perasaan perempuan tidak hanya lewat fisik tetapi juga bisa lewat ucapan.
Ia bahkan mengaku akan lebih memilih laki-laki bandel yang menjaga perasaan perempuan daripada laki-laki soleh yang tidak bisa menjaga tutur kata yang baik.
"Karena ucapan, walaupun sekadar ucapan, itu menyakitkan. Mendingan dapat laku-laki yang bandel tapi dia bisa menenangkan hati perempan daripada dapet laki-laki yang kelihatannya soleh tapi jahat sekali ngomongnya," ungkap Dewi.
Meski begitu, ia tetap mengambil hikmah dari semua kejadian yang menimpa hidupnya.
"Ya hikmahnya, intinya, semua persoalan itu pasti ada hikmahnya. Dari situ lagi, aku banyak belajar tentang rasa yang sakit. Kalau dulu mungkin emosi aku menggebu-gebu, tapi semenjak aku banyak masalah, banyak perceraian dalam kehidupan aku, aku mungkin saat ini lebih banyak instropeksi diri," tandas Dewi.
(*)