Pakar kesehatan mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 dari hewan ke manusia cukup langka, tetapi ada beberapa kejadian hal itu bisa terjadi.
Namun, Korea Selatan tidak akan mengambil risiko mengingat bagaimana negara tersebut juga diserang oleh pandemi virus corona pada gelombang pertama.
Langkah pemerintah Korea Selatan untuk menguji kucing dan anjing peliharaan dilakukan setelah seekor anak kucing dinyatakan positif Covid-19 di provinsi Gyeongsang, Korea Selatan pada bulan Januari lalu.
Baca Juga: Berikut Daftar Sasaran Vaksinasi Tahap Kedua, Mulai dari Pejabat hingga Jurnalis
Selama waktu itu, lebih dari 100 orang juga tertular virus corona.
Pejabat pengendalian penyakit di Seoul, Park Yoo-mi mengatakan bahwa tes akan dilakukanoleh tim petugas kesehatan dan dokter hewan di beberaparumah yang memiliki hewan peliharaan.
Petugas ini hanya akan menguji kucing dan anjing yang menunjukkan gejala seperti demam, batuk, kesulitan bernapas, dan peningkatan sekresi dari mata atau hidung.
Baca Juga: Positif Covid-19, Ashanty Alami Demam Tinggi Hingga Sesak Napas, Aurel Hingga Arsy Ikut Terpapar
Jika hewan peliharaan ini dites positif, mereka akan dikarantina di rumah selama 14 hari dan hanya akan dibawa ke pusat isolasi jika pemiliknya berisiko tinggi tertular virus atau jika mereka tidak dapat merawatnya karena alasan kesehatan.
Pejabat tersebut menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang dan hewan peliharaan lainnya saat berjalan-jalan.
Bahkan, beberapa penduduk asli Korea Selatan terlihat memakaikan masker pada hewan peliharaannya saat akan keluar rumah.