"Jadi, kita pulang dari Bali, with my girlfriend tanggal 9 Januari. Tanggal 11 Januari itu ada yang enggak enak. Ehh, taunya berhari-hari kan," ungkapnya.
Panas tubuhnya yang tak kunjung turun membuat juri Master Chef Indonesia itu melakukan tes PCR.
Baca Juga: Sudah Terima Vaksin Covid-19 Meski Bukan Nakes, ini Dia Sosok Helena Lim Crazy Rich PIK yang Viral
"Sampai dapat panas tinggi, demam beneran tinggi. Itu lebih dari dua hari enggak turun-turun. Keringatan terus, baju abis. Ini udah enggak bener nih, PCR. Akhirnya, beruntung juga dari sembilan kali PCR dapat juga positif," jelasnya.
Juna akhirnya langsung menuju Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) untuk melakukan CT-Scan paru-paru dan tes darah.
"Itu langsung drop, pas lihat CT-Scan langsung bete. Keliatan virusnya, putih-putihnya. Jadi sudah pneumonia tapi baru moderate," tuturnya.
Baca Juga: Sempat Terpapar Covid-19 Usai Mudik, Inul Daratista: Nah Pulangnya Kita Semua Kena
Selain kehilangan indra perasa dan penciuman, Juna juga mengaku peradangan di tubuhnya sudah di angka 72, sehingga membuat dirinya ingin dirawat di rumah sakit.
Namun, ruang perawatan RSPI saat itu sangat penuh dan memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah selama dua hari.
"Akhirnya mau dirawat inap, semua RSPI penuh. Dibilang mau ditunggu di ICu enggak? Wah, enggak jelas nih nunggu di ICU paling males," ucap Chef Juna.
Punya banyak rekan dokter membuatnya bisa dipindahkan ke rumah sakit lain untuk dirawat.
"Untung di rumah saya itu dari pertama demam, saya selalu di atas. Jadi, enggak ketemu siapa-siapa di bawah, di rumah. Besok paginya semua kenalan, bersyukur banyak kenalan dokter, langsung dapat di Kiara RSCM," pungkasnya.