"Ini artinya Putra tidak bisa melanjutkan tanpa biaya sendiri yah, jadi kalau mau melanjutkan maka dianggap sebagai santri baru yang harus membayar uang pangkal sekitar Rp 10 juta," katanya.
Abdul Hamim Jauzie berpendapat bahwa Ashanty tak serius menanggung biaya sekolah Putra.
"Kesimpulan kami berpendapat bahwa Ashanty tidak sungguh-sungguh mesantrenin Putra, " katanya lagi.
Lalu, diakui Putra, terakhir kali ia komunikasi dengan Ashanty pun cuma setelah liburan dari Bali.
"Terakhir ketemu bunda di Bali. Terakhir komunikasi ngomongin Katakan Cinta di Youtube, terus ngebahas pas awal-awal kenal sama bunda," ucap Putra.
Baca Juga: Makan Satu Apel Tiap Hari Bisa Terhindar Dari Berbagai Penyakit, Berikut Faktanya!
Bahkan, kini disebutkan Putra, ia diblokir oleh manajemennya Ashanty.
"Akses komunikasi diblok sama Pak Tony. Baru sih. Saat itu, Putra nanayainhandphone kapan dikirim, jawabannya nanti dikirim. Terus marah cuma karena minta nomer teleponnya Aulia. Marah, langsung diblok," ujarnya.
Mendengar semua pengakuan Putra, pihak LBH Keadilan pun menyebut Putra hanya dimanfaatkan Ashanty untuk kepentingan pencitraan sebagai selebriti.
"Secara sederhana, kami menduga Putra ini dieksploitasi (Ashanty) hanya menjadi konten YouTube, diambil keuntungan semata," kata Abdul Hamim Jauzie.
Maka dari itu, dari pihak LBH Keadilan meminta Ashanty untuk memberikan klarifikasi dan jawaban atas tudingan ini.
"Kami tentu bisa membiayai Putra di sana tapi tolong pihak Ashanty memberi jawaban,