"Semangat dan kerja keras membuktikan bahwa berbagai inovasi bisa dihasilkan di masa pandemi. Vaksin dalam negeri dapat berkontribusi menangani pandemi Covid, membantu mitigasi risiko, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi inovasi kesehatan," pungkasnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Harris Vriza Akui Siap Terima Vaksinasi
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengharapkan vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan saat ini bisa mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada akhir 2021 atau awal 2022.
Ia mengharapkan bibit vaksin Merah Putih dapat diserahkan kepada pabrik vaksin, yakni PT Bio Farma pada Maret 2021 sehingga PT Bio Farma bisa melanjutkan prosesnya menuju tahapan-tahapan selanjutnya termasuk di antaranya uji klinis.
Menurut dia, peranan vaksin Merah Putih penting untuk menjaga kesinambungan dari terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity) dan memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di masa datang.
"Harapannya akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah bisa mendapatkan emergency use authorization setelah melalui uji klinis tahap 1, 2, 3 dan sudah diproduksi dan akhirnya bisa dipakai untuk vaksinasi," kata Bambang.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menko Airlangga: Vaksin Merah Putih Masuk Uji Coba di Semester II 2021.