GridHype.ID - Jika tak ada penurunan angka infeksi corona di Indonesia, Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto meminta agar pemerintah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat.
Hingga kini pihaknya sendiri masih terus melakukan evaluasi pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap kedua.
Seperti diketahui untuk PPKM tahap dua ini telah diberlakukan sejak 26 Januari hingga 8 Februari mendatang.
Baca Juga: Heboh Video Viral Perempuan Bermasker Tanpa Celana, Buktikan Pandemi Covid-19 Rentan Bikin Stres?
Apabila di tahap kedua ini tak ada penurunan jumlah infeksi baru maka satu-satunya solusi adalah PSBB ketat.
"Jalan terakhir ya PSBB superketat. Mobilisasi masyarakat disetop.
Enggak ada jalan lagi, apa lagi jalannya? Vaksin (untuk masyarakat) belum tersedia," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/2/2021), melalui sambungan telefon.
Slamet juga mengatakan bahwa ketentuan swab PCR yang semula jadi syarat seseorang berperjalanan nyatanya belum bisa dijadikan jaminan.
Pasalnya, hasil swab PCR dinilai kurang akurat.
Katakanlah, seseorang melakukan swab hari ini dan hasilnya negatif, namun orang tersebut masih bisa terinfeksi keesokan harinya.
"Ini kan penyakit kerumunan, penyakit mobilitas. Kalau itu (mobilitas) dihentikan, otomatis (jumlah penyebaran Covid-19) turun. Simple-nya begitu," tambah Slamet.