GridHype.ID - Di media sosial, tengah beredar luas sebuah video yang menampilkan seorang perempuan bermasker berjalan tanpa mengenakan celana.
Usai diamati tampak jika lokasi video tersebut berasal dari Indonesia.
Hal itu diketahui dari percakapan yang sempat terdengar di video tersebut.
"Dari muka...dari muka...," ujar salah satu pria yang merekam video sambil menaiki motor.
Usai beredar video tersebut langsung menimbulkan kehebohan.
Meski tak mengenakan pakaian lengkap, tampak perempuan itu tak risih dan tetap berjalan santai.
Iapun tak malu saat ada beberapa orang yang merekamnya.
Tak ada yang tahu hal apa yang terjadi pada perempuan itu.
Terlepas dari kejadian itu, pandemi Covid-19 memang benar-benar mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Bahkan di ungkap dalam sebuah penelitian jika pandemi yang melanda di dunia ini banyak menyebabkan seseorang stres.
Hal itu diungkap dilaman Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Menurut CDC, ketakutan dan kecemasan yang timbul lantaran virus Covid-19 mempengaruhi emosi pada orang dewasa dan anak-anak.
Peneliti juga menemukan bahwa beberapa individu untuk pertama kalinya mengalami masalah kesehatan mental di masa pandemi ini.
Efek dari perubahan gaya hidup yang drastis rentan menimbulkan depresi dan kecemasan pada banyak orang.
Sebuah studi tahun 2017 yang tercatat dalam Bulletin of World Health Organization, membuktikan bahwa ada peningkatan jumlah orang melaporkan kesehatan mental dan masalah psikososial selama wabah penyakit virus Ebola di Sierra Leone.
Hal serupa juga berhasil ditemukan pada sebuah studi di tahun 2011 terkait wabah influenza H1N1 yang tercatat dalam J Ment Health juga menunjukkan peningkatan dalam berbagai gejala emosional, termasuk kelainan somatoform (gejala seperti rasa sakit dan kelelahan yang tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh penyebab fisik).
Kendati perasaan takut, cemas dan sedih adalah sebuah emosi yang normal di masa pandemi, namun tetap harus ada tindakan tepat agar kesehatan mental kita tetap terjaga.
Di masa pandemi ini WHO berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk minimalkan menonton, membaca atau mendengarkan berita tentang Covid-19 yang bisa menyebabkan kita merasa cemas atau tertekan.
Sebaliknya, WHO merekomendasikan untuk mencari informasi hanya dari sumber tepercaya dan terutama sehingga kita dapat mengambil langkah untuk mempersiapkan rencana dan melindungi diri dan orang yang dicintai dari penularan virus Covid-19.
(*)