Gridhype.id- Selam masa pandemi Covid-19 masker menjadi hal yang wajib digunakan ketika beraktivitas di luar rumah.
Pemerintah Indonesia sendiri bahkan telah membuat standar masker kain yang layak untuk dipakai demi mengurangi angka penyebaran virus Covid-19.
Di Indonesia masker kain menjadi salah satu alternatif utama untuk menggantikan masker medis sebagai alat pelindung diri sehar-hari dari virus Covid-19.
Baca Juga: Cara Mudah Mengembailkan Pesan Chat WhatsApp yang Dihapus, Bikin Si Doi Nggak Bisa Bohong Lagi
Namun lain halnya dengan Indonesia, pemerintah Prancis justru merekomendasikan warganya untuk memakai masker bedah karena menawarkan perlindungan diri dari penularan Covid-19 yang lebih baik dibandingkan masker kain.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Olivier Veran pada Kamis (21/1/2021) lalu.
“Rekomendasi yang saya buat untuk warga Prancis adalah untuk tidak lagi menggunakan masker kain,” kata Veran kepada penyiar Prancis TF1, seperti dilansir dari Reuters, Senin (25/1/2021).
Baca Juga: Kalina Octaranny Justru Bersedih di Hari Lamarannya, Lantaran Tak Dihadiri Keluarga Inti dan Anaknya
Perancis juga telah mewajibkan penggunaan masker di tempat umum untuk seluruh wargganya.
Veran mengatakan, pemerintah tidak bisa mengesampingkan pengetatan pembatasan virus corona jika situasi penularan virus semakin memburuk.
"Kita bisa dipaksa untuk mengambil tindakan yang lebih keras daripada yang dihadapi rakyat Prancis musim gugur ini ... Itu bisa jadi penguncian jika situasinya membutuhkannya," katanya.
Baca Juga: Kembali Diperpanjang, PSBB Ketat di DKI Jakarta Berlangsung Hingga 8 Februari
Sebelumnya prancis telah melaporkan lebih dari 71.000 orang meninggal dunia terkait virus Covid-19 sejak pandemi dimulai.
Hingga saat ini berada pada 35% dari tingkat infeksi puncaknya, menurut data reuters angka ini jauh di bawah tetangganya, Inggris yang berada pada angka 70%.
Sekolah di Prancis juga masih dibuka, serta toko-toko non-esensial juga diizinkan untuk berdagang.
Namun, pejabat kesehatan masyarakat Prancis mengatakan mereka telah mendeteksi peningkatan penularan dalam beberapa hari terakhir dan mereka juga mewaspadai penyebaran COVID-19 varian baru yang lebih menular.(*)