GridHype.ID - Dlam sejarahnya, raja-raja Marataram dikenal kejam pada rakyatnya.
Tak hanya dalam kehidupan sehari-hari kekejaman itu ia wujudkan juga saat dirinya tengah berziarah.
Salah satunya seperti laporan dari duta VOC yang mengikuti acara berburu saat kelompok kerajaan akan semadi mencari berkah dari Nyai Roro Kidul.
Saat itu, sang duta VOC menggambarkan betapa perilaku para raja Mataram sungguh tak berperikemanusiaan.
Baca Juga: Keguguran, Nathalie Holscher Khawatirkan Perasaan Sule : Takut Mengecewakan Suami
Berikut ini kisah lengkapnya.
Bila kita sekarang berkendaraan mobil dari Yogyakarta menuju ke Solo, maka sebelum tiba di kota Kartosuro dimana jalan kita akan bertemu dengan jalan raya Semarang-Solo, di kanan jalan akan kita lihat sebuah Kesatrian RPKAD (sekarang Kopassus) yang dikelilingi lapangan amat luas.
Tempat ini dikenal dengan nama "Kandang Menjangan" yang dahulunya merupakan semacam hutan suaka yang dikelilingi pagar dari balok-balok kayu jati milik Kasunanan Surakarta.
Ke dalam hutan yang merupakan "kandang" amat luas ini dilepaskan berbagai macam hewan buruan yang ditangkap dari hutan atas perintah Sunan.
Hewan itu dibiarkan bebas berkeliaran dan berkembang biak. Pada waktu-waktu tertentu Sunan menyelenggarakan acara berburu di tempat tersebut sebagai salah satu rekreasi kaum bangsawan. Tempat semacam ini dalam bahasa Jawa disebut "Krapyak".
Dalam sejarah kita mengenal tokoh Sunan Anyokrowati yang memerintah Mataram tahun 1601-1613 meriggantikan Panembahan Senopati pendiri Mataram dan ayah Sultan Agung.