Keberhasilan Timor Leste yang berhasil mengendalikan Covid-19 di negara itu disanjung oleh banyak pihak.
Dilansir dari East Asia Forum, penanggulangan Covid-19 di Timor Leste sangat serius dan mengesampingkan perdebatan politik yang menyeruak.
Pada Maret, semua partai politik sepakat meminta Presiden Timor Leste Fransisco Guterres umumkan keadaan darurat.
Guterres juga diminta untuk menangguhkan beberapa hak politik dan jaminan konstitusional.
Tindakan keras itu dianggap perlu untuk melakukan tindakan pengurungan pertama dan mencegah virus corona memasuki negara itu.
Dilansir dari Al Jazera, Direktur Eksekutif Program Kegawatdaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, memuji keberhasilan Timor Leste mengendalikan Covid-19.
Keberhasilan tersebut dinilai menggembirakan, pasalnya Timor Leste hingga saat ini masih sangat bergantung pada dukungan berbasis PBB dan LSM.
Negara dengan populasi 1,2 juta jiwa dinilai sangat tegas dalam menekan penyebaran virus corona.
Peneliti di LSM Lao Hamutuk berbasis di ibu kota Dili, Mariano Ferreira akui Pemerintah Timor Leste sangat cepat memberlakukan keadaan darurat sejak kasus pertama muncul pada 21 Maret.
“Semua kegiatan publik dan swasta, serta layanan pemerintah ditutup, bahkan pengumpulan massa tidak diperbolehkan"