"Tsunami" dan "Fase paling berbahaya"
Profesor Hugh Montgomery, selaku dokter di perawatan intensif RS University College London, mengatakan kepada BBC, tim gawat darurat di Inggris menghadapi apa yang ia sebut "tsunami" kasus Virus Corona karena lonjakan kasus positif.
Montgomery mengatakan banyak orang yang melanggar karantina, tidak mempedulikan protokol kesehatan, termasuk tidak memakai masker dan jaga jarak.
Ia menyebut orang-orang yang tidak mempedulikan protokol kesehatan ini "tangannya berdarah", karena bertanggung jawab atas penyebaran.
Peningkatan kasus harian di Inggris mencapai lebih dari 53.000 kasus pada (29/12), dengan angka okupansi rumah sakit juga melonjak.
Saat ini rumah sakit di Inggris merawat lebih dari 20.400 pasien, menurut data layanan kesehatan Inggris (NHS). Jumlah tersebut lebih tinggi dari 19.000 pasien pada puncak pertama April tahun lalu.
Penasehat pemerintah dari badan sains Inggris memperingatkan karantina wilayah perlu diperketat untuk mencegah "bencana."
Lonjakan penyebaran varian baru Virus Corona ini menunjukkan Inggris memasuki "tahap baru pandemi yang sangat berrbahaya," menurut Prof Andrew Hayward, anggota badan penasehat pemerintah untuk penyakit pernafasan akibat virus, New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (Nervtag).
Hayward mengatakan kepada Program Today BBC Radio 4, "Kita perlu mengambil langkah awal yang menentukan, langkah nasional untuk mencegah bencana pada Januari dan Februari."
Dua bulan di awal tahun ini adalah puncak musim dingin di belahan bumi utara.